BAHAGIA ITU BERSYUKUR


 First Question : Sudahkah bersyukur hari ini?

Setiap orang di dunia ini memiliki tingkat kepuasan yang berbeda beda. Beberapa teman saya misalnya, sudah puas ketika telah memiliki rumah dan kendaraan sepeda motor. Namun ada juga teman yang merasa puas jika sudah memiliki mobil, rumah mewah, atau punya villa di puncak. Ada lagi teman yang merasa kaya ketika di tabungannya terdapat saldo 1 juta rupiah. Sementara yang lain meskipun sudah memiliki saldo tabungan besar, deposito, saham, reksadana, atau aset investasi lainnya masih merasa kekurangan.

Sungguh sebenarnya orang yang merasa senantiasa kurang, miskin, tidak beruntung akan sulit merasa bahagia. Dia pun akan menjadi kurang bersemangat menjalani hidup karena terus memikirkan hal hal yang tidak dimilikinya. Hal inilah yang membuatnya jadi pribadi yang kurang bersyukur. Padahal jika ingin berkaca, banyak sekali nikmat yang telah tuhan berikan kepada kita. Jikalau mau memperhatikan lingkungan lebih jauh, ada banyak orang yang bisa jadi tidak seberuntung kita. Tidak perlu meratapi kekurangan karena seharusnya kekurangan tersebut memberikan kita kesempatan untuk berusaha semaksimal mungkin untuk memperolehnya.

Orang orang yang terbiasa bersyukur, tidak akan mudah mengeluh karena meyakini bahwa apa yang diperolehnya dari tuhan, sesuai dengan kerja keras yang dilakukannya. Sementara mereka yang kurang bersyukur mudah menyalahkan orang lain atas kegagalan yang diperolehnya dan mudah merasa dengki atas prestasi orang lain.
Seperti iman, (*kata Guru ngaji saya) bersyukur juga memiliki tiga tingkatan : syukur dalam hati, syukur dalam ucapan, syukur dengan perbuatan. Syukur dalam hati, meyakini bahwa apa yang diperoleh adalah berkat tangan tuhan. Sementara tingkatan tertinggi pada syukur adalah ketika mampu menggunakan nikmat yang tuhan berikan untuk berbagi atau membahagiakan orang lain. Karena orang yang pandai bersyukur tidak mudah terjebak dengan hal hal yang bersifat materialistis sehingga dapat berbagi nikmat dengan banyak orang.

Seperti janji tuhan dalam kitabnya Qs. Ibrahim ayat 7, bahwa Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya aku akan menambah (nikmat) kepadamu . Seharusnya ini membuat kita yakin dapat bersyukur dikala lapang maupun sempit karena tuhan menjanjikan bertambahnya nikmat. Kalau sudah begini, perasaan hati pun menjadi bahagia. Semoga kita semua dapat menjadi pribadi yang senantiasa bersyukur atas setiap karunianya.


Amin...........

Mari Bersemangat Setiap Hari

Semua orang punya tujuh hari dalam seminggu. Berapa hari yang dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya? Apa arti hari-hari tersebut untuk kita? Mari kita coba lihat.

1. Senin adalah singkatan dari “Semangat Nan Indah”
Sebagian orang mengharap-harap tibanya hari Senin karena hari itu mereka mendapat uang. Yang telah libur, kembali berjualan sehingga uang masuk lancar lagi. Yang bekerja harian, berarti upah harian akan diterima kembali.
Sebagian orang tidak suka dengan hari Senin. Yang malas bekerja merasakan beban berat karena Senin berarti mulai bekerja kembali. Yang tadinya bisa santai di rumah, kini harus kembali masuk kantor. Anak sekolah kembali bersekolah, tidak bisa main-main Play Station lagi. Para ibu harus bangun pagi lagi untuk memasak makan pagi anak-anak yang akan berangkat sekolah. Ada yang menunggu-nunggu hari Sabtu lagi yang rasanya masih sangat lamaaaa…..
Apapun sikap yang kita pilih, tidak akan merubah hari Senin. Senin tetap datang. Senin tetap harus kita lalui entah kita senang atau tidak. Sikap mana yang akan kita pilih? Memulai hari Senin dengan menggerutu atau memulai hari Senin dengan Semangat Nan Indah?
2. Selasa adalah singkatan dari “Selalu Luar Biasa”
Ada orang yang berpendapat bahwa Selasa adalah hari yang biasa saja. tidak ada yang luar biasa. Mengapa begitu??? Mengapa kita tidak membuatnya menjadi hari yang luar biasa? Luar biasa atau tidak, bukan tergantung dari nama hari atau pekerjaan kita. Tapi tergantung dari sikap hati kita. Tiap pagi saya bermain skipping (main tali) sebanyak 300 kali. Saya merasakan bedanya, ketika hati sedang malas, ya main tali jadi terasa berat. Tapi bila hati gembira, maka main tali menjadi ringan. Bahkan tanpa terasa bisa sampai 400 kali. Jadi saya selalu main tali sambil bernyanyi dan tersenyum. Hehehe…… ….
3. Rabu adalah singkatan dari “Rasakan bahagia dalam kalbu”
Apakah kita bersyukur hanya kalau kita mendapatkan sesuatu? Kalau sedang senang dan kita bersyukur, itu sih biasa. Tapi bagaimana kalau kita sedang ada masalah? Apakah kita menggerutu dan marah-marah? Apakah kita bisa mensyukuri setiap kejadian dalam hidup kita? Waktu anak saya masih kecil, dia sering menangis di malam hari. Padahal tiap hari saya harus bekerja. Tapi saya bersyukur bisa bangun di malam hari dan memberikan ASI kepada anak saya. Saya senang ketika di malam hari dia terjaga dan memanggil “Bunda. Bunda”. Malah saya sengaja melarang baby sitter untuk bangun di malam hari dan mengurus anak saya. Saya pikir, toh tidak lama dia begitu. Nanti kalau dia sudah besar, dia tidak akan lagi memanggil “Bunda. Bunda” ketika terjaga di malam hari. Jadi saya nikmati keadaan itu. Saya syukuri saat-saat tiap malam saya bangun dan menggendong anak saya. Biarlah hati kita selalu dipenuhi rasa syukur. Biarlah kalbu berseri. Hati yang gembira adalah obat yang paling manjur.

4. Kamis adalah “Kami Sukses”
Apakah hari Kamis juga hari biasa? Bagaimana kalau kita membuatnya sebagai hari dimana kita sudah lebih sukses? Rasanya kita perlu mengingat kembali pentingnya “Berpikir Positif”. Bagaimana kalau tiap minggu kita mendapatkan sukses? Bagaimana kalau tiap hari? Apakah mungkin? Tentu saja. Yang perlu dilakukan adalah selalu berpikir positif. Kapan saja, dimana saja, dan siapa saja……
Bila seseorang berkata kepada kita:”Wah, enak ya kerja disana?” Daripada berkata:”Enak apanya? Biasa saja kok.”, mengapa kita tidak berkata:”Amin. “? Bila seseorang berkata:”Pasti kamu banyak uang.” Daripada berkata:”Ga kok. Siapa bilang banyak uang?” Lebih baik kita berkata:”Amin. “. Kalau nanti benar benar banyak uang, siapa yang menikmati? Kita sendiri kan? Asyiikkk…. ..


5. Jumat berarti “Juga Amat Hebat”
Seringkali Jumat menjadi hari yang kurang produktif karena sudah mendekati Sabtu, sehingga pikiran sudah ke hari libur. Mengapa menyia-nyiakan satu hari dalam hidup kita? Bagaimana kalau kita menjadikannya hari Jumat yang Juga Amat Hebat? Bagaimana kalau kita menggunakan hari ini untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang tertunda? Memeriksa surat masuk? Mengevaluasi hari-hari kemarin? Mengatakan hal-hal indah yang belum sempat dikatakan?


6. Sabtu berarti “Saatnya Bersatu”
Hari Sabtu bisa menjadi hari yang produktif atau tidak produktif. Semuanya tergantung diri sendiri. Seorang Pengusaha justru paling produktif di hari Sabtu karena dia bisa memeriksa semua pekerjaan, memantau hasil kerja karyawan, mencari ide baru, dan puluhan kegiatan lain yang sangat bermanfaat. Bahkan dia membuat hari Sabtu sebagai hari dimana dia mendengarkan semua masalah yang dihadapi ank buahnya.
Orang tua yang libur dan ingin membina kedekatan dengan anak-anaknya bisa memanfaatkan hari Sabtu untuk bermain bersama, berenang, makan bareng, membersihkan rumah bersama atau jalan-jalan. Daripada hanya duduk dan masing-masing nonton acara tv kesukaannya tanpa adanya komunikasi. Pasangan yang saling mencinta bisa menggunakan hari ini untuk saling mengerti bukan hari untuk bertengkar. Hayoo……


7. Minggu berarti “Mari ingat berkah seminggu”
Hari Minggu bisa dijadikan hari bermalas-malas atau bisa juga menjadi hari untuk mengevaluasi diri kita. Untuk mengevaluasi sikap kita. Apa yang telah dilakukan dalam seminggu? Apa yangsalah? Apa yang benar? Apa yang dapat kita lakukan lebih baik minggu depan? Apa rencana baru yang perlu dibuat? Bagaimana supaya minggu depan lebih sukses? Bagaimana caranya bekerja lebih baik? Bagaimana caranya agar tidak terlambat masuk kerja? Dan seribu satu kegiatan lain.
Dengan demikian hari Senin akan kita nantikan dengan semangat karena kita telah punya rencana yang akan diterapkan. Hari Senin menjadi awal minggu depan yang lebih sukses.

"whatever is going on in your mind is what you are attracting."


Just share
Repost form Daily Insight SEIN

Than “hypocrite” imaging

Isn’t saying hello supposed to be nice and easy? Unlike farewell, the welcoming expressions vary in good, and cheerful ways.
Opening myself to reader(s) -if any, is not an easy way. That is, in the first place, the reason of why I always refuse to write in a blog. Twitter updates, Facebook notes, I’ve got heaps. But, to actually write something, ceremoniously, is something I am scared of.
The pressure to be persistent in posting. The urge to be satisfying. The fear of disappointing. The me.
Please, kindly forgive me. It is my baby step. So, hello.
p.s.:


Just in case you wonder.. I’ll write about everything. Literally, everything. This is not a themed-blog. It might be useful or useless, you decide. Bon apetit!

Fallen Apart

Do you remember…
How we met one summer, just as you were going out and I was coming in?
How the next summer we went to the zoo to watch the Hippos yawn? How we laughed at monkeys and people alike?

The summer that we first dealt with death? Your hand that you gave me across your bed and mine. I had taken it and slept holding it.

“Stars don’t cry..” You wiped my tears.

Do you remember how you would come to see me, dirty collars and a dusty cycle? How we would talk sitting beside each other on the brown steps of the neighbor’s house, ignoring the pointed looks of our mothers?

When the next summer we went to the snake house? When you tapped on the glass cage and the tired snake gave us a scornful look. I know we both were a little scared though we pretended otherwise.
I don’t know why we went to strange places.


Do you remember how you confessed your fear of cockroaches to me?

Do you remember how we would long to be alone, away from the curious eyes of a cousin neither of us wanted?

Do you remember that sultry summer when you told me I had changed? 

When you smiled at the changes of my growing body?

I smacked you from behind the chair you sat on, trying to hide my blush. I was glad you noticed it. It really took a painfully long time growing!

Do you remember the silk pashmina I wore for your brother’s wedding?

Managing it was a so damn irritating especially when my eyes kept looking for you. I know you searched for me too. When you finally found me and brought those friends of yours and I saw their mouths droop in disappointment, my lips trembled. But when I saw the way you always looked at me, the green damn pashmina didn’t seem too awful then and I smiled my first smile of that day. 

I always looked best in your eyes.

You remember how you walked away and I never called you back?
I never knew you walked away.
You never knew I called a thousand times.

You were right. Stars don’t cry. But fallen stars do.
#Just a fictional story

Lowongan Kerja Dian Institute




Dian Institute yang bertempat di Surabaya, sidoarjo dan Kediri yang berjalan di bidang Jasa pelatihan dan Konsultan Pendidikan sedang membutuhkan Sumber Daya Manusia yang siap berkerja keras dan mau belajar, serta menambah pengalaman (soft skill).

1.       IK (Instruktur Komputer) Kode IK
Kriteria :
a.       D3/ S1 Segala Jurusan( atau masih kuliah semester akhir)
b.      Max 27 Tahun
c.       Dapat mengoperasikan komputer:
·         Office
·         VB 6 Dan database SQL (bisa buat Program)
·         Desain grafis dan CAD (mendapatkan pelatihan dari DIAN INSTITUTE)
d.      ditempatkan di Surabaya
e.       Jujur, teliti, komunikatif, dan tegas
f.        Bisa bekerja dalam team dan individu
g.       Disediakan tempat tinggal Jika domsili diluar Surabaya
h.      Punya kendaraan Sendiri
i.         Full time (08:00- 16:30)


2.       English teacher ( full time) Kode FT
Kriteria :
a.       D3/ S1 Segala Jurusan( sastra inggris merupakan nilai plus)
b.      Max 27 Tahun
c.       Dapat mengajar sesuai SOP (13:00-21:00)
d.      ditempatkan di surabaya
e.      Jujur, teliti, komunikatif, dan tegas
f.        Toefl atau sejenis Minimal 477
g.       Disediakan tempat tinggal Jika domsili diluar Surabaya
h.      Punya kendaraan Sendiri (nilai plus)

3.       Staf Admin Kode AD
Kriteria :
a.       Min SMK/SMA atau masih Kuliah
b.      Max 27 Tahun
c.       Bisa akuntansi atau pajak (dasar)
d.      Bersedia ditempatkan di Surabaya
e.      Jujur, teliti, komunikatif, dan tegas
f.        Bisa bekerja dalam team dan individu
g.       Disediakan tempat tinggal jika domsili di luar Surabaya
h.      Punya kendaraan roda 2 sendiri
i.         Full time
j.        Bersedia mendapat pelatihan akuntansi dan pajak selama 4 bulan

Surat lamaran lengkap ( lampiran ijazah& KSK,KTP) segera di kirim ke :
DIAN INSTITUTE
Tembok Dukuh 60-i Surabaya 60173

MAX 27 september 2012

UP: HRD
atau
Subject ( kode pekerjaan )
hrddianinstitute@gmail.com

info & pertanyaan +6231-5310914 (SMS) +6285231509977 (jam Kerja)

NB : hanya pelamar yang lolos seleksi yang dipanggil.
        semua pelamar tidak di punggut biaya