PTN atau PTS


Apa kabar blog :p, lamanya kau tak ku jamah, hhheheeehehhheee, :D :p .
Kali ini saya coba sharing dengan teman-teman semua, yang sedang hiruk pikuk milih perguruan tinggi mana yang akan dituju. PTN atau PTS???


Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) menjadi ajang yang tidak pernah lewat untuk menjadi sorotan setiap tahunnya. Topic macam ini seolah sudah mendarah daging dalam berita pendidikan negara tercinta kita (N.K.R.I). selalu saja ada fenomena yang menarik dibahas setiap tahunnya. Misal saja : (1). Dengan cara apa para calon mahasiswa berjuang untuk lulus SNMPTN? (2). Berapa biaya yang dikeluarkan untuk lulus dalam ujian SNMPTN? (3). Kemanakah mereka akan kuliah usai pengumuman SNMPTN, ke perguruan Tinggi Negeri (PTN) atau ke Perguruan Tinggi Swasta (PTS)?

Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) Nomor 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. 

Dalam benak calon mahasiswa (seperti saya dulu),terukir impian untuk meneruskan jenjang pendidikan ke bangku kuliah yang dirasa sesuai dan berbeda oleh masing-masing individu. Tidak sedikit mahasiswa yang suka cita karena diterima di PTN, namun ada juga yang ngelus dada karena gagal dalam seleksi. Kegagalan ini menjadikan PTS sebagai alternative terakhir. Lebih baik menjadi mahasiswa PTS dari pada harus nunggu tahun depan untuk mengikuti tes SNMPTN.

Hal lain yang tertanam dibenak masyarakat adalah dengan kuliah di PTN,maka jalan menuju kesuksesan akan semakin mudah, mandapat pekerjaan yang mudah, sehingga menjadi pekerja dengan salary yang besar pun semakin dekat, dengan masuk PTN akan mudah berhasil seperti makan (goder) yang tidak nyereti. Terlalu naïf jika kita membenarkan pola pikir semacam ini!!! Yang saya ketahui PTN tidak pernah menjanjikan hal itu, hanya masyrakat saja yang berasumsi seperti itu.

Perguruan Tinggai itu bersifat relative, tidak bisa menjadi alat ukur untuk menentukan keberhasilan seorang mahasiswa.
Pertanyaan saya???
Sebenarnya apa peran PTN atau PTS di negara tercinta ini, sebagai ajang bergengsi kah? Atau hanya untuk menjalankan fungsi pendidikan seutuhnya???

/*lihat arti penidikan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) Nomor 20 Tahun 2003*/

Ada sebuah blog yang pernah saya baca /*lupa alamat blog*/ menyatakan “N” dari kata PTN adalah “Nilai”, sedangkan “S” dari kata PTS adalah “Setoran”. Dapat kita ambil kesimpulan bahwa mereka yang masuk PTN adalah orang-orang yang beotak encer, sedangkan PTS ditempati para kaum borjuis.
Benarkah demikian???

PTN dan PTS menjadi pembatas kesenjangan antara si “pintar” dan si “bodoh”. Dan masyarakat memandang bahwa mereka yang masuk PTN adalah orang-orang pilihan (pintar), sedangkan orang yang belajar di PTS adalah orang-orang “buangan”. Mereka lupa bahwa mereka yang masuk PTN itu karena factor keberuntungan dan faktot “x”. tidak jarang mereka yang pintar di SMU tapi tidak berhasil lolos dalam proses seleksi, karena PTS sangat baik, tidak kalah dengan PTN.  Pilihan ditangan anda, PTN atau PTS??? kurang mampu dalam menyiapkan uang pelican #eh.

PTN dan PTS menjadi pembatas kesenjangan antara si “kaya” dan si “miskin”. Asumsi masyarakat PTS identic dengan kata Mahal. Kalau kita melihat dengan mata lebar-lebar ada PTS yang biayanya lebih terjangkau dari pada PTN. Contoh : biaya pendidikan mahasiswa baru jalur SNMPTN Universitas Brawijaya jurusan kedokteran berkisar 150 juta, sedangkan biaya pedidikan Kedokteran di Univeritas Muhammadiyah Malang berkisar 100 juta. Mana yang lebih murah???

Asumsi lain menyebutkan jika PTS adalah tempat pembuangan bagi mereka yang tidak lolos seleksi SNMPTN. Padahal jika diperhatikan secara seksama kualitas PTS tidak kalah dengan PTN, baik dari segi fasilitas, tenaga pendidik, dan kurikulum tenaga tahun ajaran setiap program studi. Tidak sedikit mahasiswa PTS mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke luar negeri. Dan tidak sedikit pula mahasiswa PTS yang mengikuti program pertukaran pelajar dengan mahasiswa luar negeri atau melakukan studi banding keluar negeri layaknya mahasiswa PTN.

Universitas muhammadiyah Malang, salah satu PTS yang terdapat di malang Jawa Timur menjalin kerja sama dengan universitas eropa (Erasmusmundus) layaknya Universitas Brawijaya selaku PTN di malang. Analoginya dari kedua universitas tersebut diatas hanyalah perbandingan kecil, jika memandang ribuan universitas lain, baik universitas negeri maupun swasta yang tersebar dari sabang sampai merauke.

Tidak usah ragu masuk PTS, orang cerdas bukan hanya mereka yang mampu menempuh pendidikan di PTN, tapi orang yang berpotensi, berakhlak, bermoral, beretika, dan beradab, dimana pun dan kapanpun dia menempuh ilmu. Keberhasilan pedidikan seseorang itu ditentukan oleh setiap individu. Tidak penting dari PTN atau PTS seseorang berasal, tapi lebih ditekankan sejauh mana seseorang mampu menjaga konsistensi prestasi.

Yang jelas saya bangga menempuh pendidikan  di PTS (UMM), yang pasti (pengalaman) biaya lebih murah dari PTN yang ada di malang. SNMPTN dulu sebenarnya saya lolos seleksi disalah satu fakultas teknik PTN, tapi setelah melihat biaya DPP yang cukup buat saya menggelengkan kepala sehingga saya memutuskan untuk beralih ke PTS yang bianyanya hampir setengah dari PTN, disamping juga sarana prasarana dan tenaga pendidik PTS sangat baik, tidak kalah dengan PTN. :D
 
Pilihan ditangan anda, PTN atau PTS???