cerita lalu

Dari kecil aku tahu kalau aku anak hebat, licah, suka dengan hal baru….(pd ya!)
Aku tahu karena orang bilang “kamu akan jadi orang sukses” (Aminnnn). Tapi mereka gx pernah bilang akan sehebat apa aku nanti, apakah aku akan mengalahkan orang yang lebih hebat dariku (Apa aku bisa mengalahkan kecerdasan Einsten, ketenaran Beckamp dan CR 7, ke-brilliant’nan seorang Bill gate) "anganku”.
Seperti biasa aku adalah anak kecil yang suka akan main. I Like football, permainan inilah yang sering aku lakukan dengan teman sebayaku. Tidak sombong juga kalau diantara teman sebayaku dikampung akulah yang paling mahir memainkan bola.
Saat itu di halaman belakang rumah, aku menguasai bola dan memasukkannya ke gawang, hal itu sudah biasa. Aku terkejut, mendadak ada seorang lelaki yang menghadangku yangtampakny dia tidak menyadari kalua aku adalah raja ditempat ini.
Aku merasa tertekan, tergesa-gesa, operan ngawur.
Mulai aku menyalakan semuanya. Salah temanku karena mereka tak mengerti maksudku. Salah pelatihku karena strateginya yang buruk. Yang jelas ini semua bukan salahku “karena aku yang paling hebat”.
Huh, akhirnya sadar juga saat aku melihat wajah di cermin yang tampak seperti aku. Wajah di cermin yang selalu tampak hebat akhirnya punya ruang untuk memperbaiki sebagai pengganti kebencian. Saat itu pula aku sadar dan berhenti menyalakan orang lain. Mulailah permainan kami tampak kompak dan indah.
Dari ini aku mulai mengerti.bahwa aku selalu bergantung pada teman2ku. And now aku lebih menyukai diriku yang lebih baik ini sejak aku tau bahwa aku sangat buruk dalam kehebatanku. Dan lebih baik menjadi diriku sendiri.

1 comment:

dunkmohamed said...

well kisah nyata nich...

Post a Comment